Sabtu, 28 November 2015

Finlandia, Negara dengan Sistem Pendidikan terbaik di Dunia

Ilustrasi Pendidikan di Finlandia

Negara yang kelas wahid sistem pendidikannya bukanlah AS, Jepang atau Jerman. Akan tetapi, kiblat pendidikan dunia saat ini mengarah ke negara di ujung utara Eropa yakni, finlandia. Amerika Serikat sendiri berada jauh dibawah level Finlandia, tepatnya di urutan ke-17. Lalu, dimana daya tariknya sistem pendidikan di Finlandia dengan negara-negara lainnya khususnya Indonesia? Jawabannya adalah di kemandirian siswa dan gurunya.
Di Negara Finlandia kemandirian dalam mengikuti proses belajar mengajar itu tidak hanya dinikmati oleh guru-gurunya yang begitu dihormati tetapi juga ditularkan kepada para pelajar melalui berbagai kesempatan-kesempatan penting. Salah satunya dimana setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah dia kuasai.
Sistem pendidikan inilah yang dipertahankan oleh Finlandia hingga akhirnya berhasil mengantarkan negara ini berada pada posisi puncak sebagai negara yang paling berhasil mengelola pendidikan nasionalnya. Fantastiknya, dalam evaluasi belajar, angka ketidak lulusan secara nasional tidak pernah melebihi 2 persen pertahunnya. Finlandia juga tidak mengenal istilah ujian semester apalagi ujian nasional layaknya ditanah air. Evaluasi belajar secara nasional dilakukan tanpa ada intervensi pemerintah sekali pun. Karena setiap sekolah bahkan guru berkuasa penuh untuk menyusun kurikulumnya sendiri. Jadi jangan pernah berhayal bahwa guru-guru di Finlandia disibukkan untuk mengejar terget-target tertentu karena di negeri ini guru selalu menyesuaikan bahan ajarnya dengan kebutuhan setiap pelajar. Di Finlandia siapa pun presidennya dan menteri pendidikannya tidak akan berpengaruh signifikan terhadap masa depan pendidikan. Karena fungsi pemerintah dalam memajukan sektor pendidikan adalah dukungan finansial dan legalitas. Mau bagaimana caranya, maka gurulah yang berwewenang atas itu karena guru dipandang sebagai sosok yang paling mengerti mau dimana wajah pendidikan Finlandia dibawa dimasa yang akan datang.
Sistem ini telah berdampak positif kepada pola cara mengajar guru yang tidak terlalu dipusingkan oleh hiruk pikuknya politik nasional negaranya. Keseriusan negara Finlandia menyokong keberhasilan pendidikan nasionalnya dibuktikan dengan diterapkannya kebijakan gratis sekolah 12 tahun. Kerenkan? Guru-guru Finlandia adalah lulusan terbaik setiap perguruan tinggi dan mereka harus masuk dalam kelompok 10 besar lulusan terbaik. Jika tidak, jangan pernah bermimpi jadi guru di negeri ini.
Itulah sebabnya guru-guru di Finlandia betul-betul berdedikasi tinggi. Gajinya besar dong? Tidak. Guru-guru Finlandia justru digaji dengan gaji secukupnya bahkan bisa dikatakan kurang memadai. Tetapi gurunya begitu menikmati profesinya hal ini karena mayoritas masyarakat Finlandia begitu menghormati dan menghargai profesi seorang guru. Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran!
Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi. Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK! Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia. Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Adanya terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan, dan mengakibatkan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan. Kelompok siswa yang lambat mendapat dukungan intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses.
Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.
Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.
Ditanah air Indonesia, sebenarnya sistem pendidikan Finlandia telah terterapkan sejak tahun 1961 melalui wadah gerakan pramuka. Apa yang berlaku di Finlandia jelas-jelas merupakan sistem pendidikan yang berlalu di gerakan pramuka. Dimana setiap kecakapan dan keterampilan dibidang tertentu yang dimiliki oleh setiap anggota pramuka, bila sudah merasa mampu bisa mengusulkan diri untuk di uji. Disamping itu, setiap 32 orang anggota pramuka dibina oleh 3 orang pembina secara terus menerus. Akan tetapi sistem pendidikan kepanduan ditanah air ini tidak mendapat respon yang positif ditanah air.
Buktinya kendati berhasil melahirkan kader-kader bangsa yang mandiri, negara ternyata tidak berani mengalokasikan dana BOS yang ada pada setiap sekolah untuk sepersekian persen wajib dipergunakan untuk mengelola gerakan pramuka di gugus depan. Pendidikan nasional kita yang masih sarat dengan kepentingan politik kepala daerah menjadikan potret pendidikan begitu semraut. Pelaksanaan UN yang jelas lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya selalu dipertahankan untuk alasan yang tidak jelas.
Bahkan ironisnya lagi, UN telah mengajarkan bangsa ini bagaimana berlaku curang dan menipu. Gilanya lagi peserta UN dikawal dan diamati setiap detik melalui layar CCTV. Seperti teroriskan. Cara-cara gila ini begitu dibangga-banggakan oleh pemerintah bahkan institusi pendidikan sendiri. Padahal metode ini punya dampak physicologi bagi para pelajar dimana UN benar-benar menjadi beban berat.
Jadi jangan heran bila di Nias pada hari pertama UN ada siswa yang meninggal dunia begitu menerima lembar soal ujian. Finlandia tidak pernah membebani muridnya untuk hal-hal yang kurang bermutu atau mengurangi ke-kreativitasan seorang anak setelah meninggalkan rumah sekolah. Maka, tugas tugas (PR), les tambahan dan bimbingan ini dan itu nyaris tidak pernah ada di Finlandia. Bagaimana dengan tanah air? Tekanan yang begitu berat sangat terasa apalagi menjelang ujian nasional. Setiap murid selalu diberi les tambahan yang berlebihan, pelajar di wajibkan mengikuti Tryout hampir tiap bulan dengan alasan untuk mengukur kemampuan siswa. Dirumah disuguhi lagi dengan tugas-tugas berat bahkan ada lagi menu les tambahan yang ditawarkan padahal nuansa bisnisnya lebih terasa daripada urgensinya bagi peserta didik. Repot bukan?
Alhasil, pelajar tanah air lahir dan besar tanpa pernah mempergunakan otaknya untuk berkreativitas. Generasi muda pun besar penuh dengan tekanan. Jadi jangan heran, walaupun lulus UN 100 persen ternyata persentasi lulus SMPTN berbanding terbalik dengan kelulusan UN.
Inilah setidaknya potret pendidikan kita dewasa ini. Indonesia jatuh kepada tingkat kekhawatiran yang terlalu berlebihan. Alih-alih untuk mencerdaskan bangsa tetapi cara-cara yang dilakukan justru mengantarkan bangsa ini kelembah kehancuran. Oleh karena itu kita perlu berbenah. Mengembalikan sistem pendidikan kezaman dahulu kala (seperti cerita orangtua kita) dimana setiap anak dan orangtua begitu menghormati guru perlu kita lakukan.
Guru harus diberi otoritas penuh untuk mengatur kurikulumnya sendiri. Setiap anak juga tidak dibebani dengan tugas ini dan itu. Bahkan birokrasi pendidikan kita yang berbelit-belit perlahan-lahan harus dikurangi. Wajib belajar 12 tahun mutlak harus dilakukan tentunya dengan biaya gratis. Tidak hanya itu wajar 12 tahun itu harus dengan satu izajah saja yaitu izajah SMA. Sedangkan untuk SD dan SMP tidak lagi mengeluarkan izajah mengingat tuntutan dunia kerja saat ini pun izajah dua jenjang pendidikan ini tidak begitu diperlukan.
Oleh karena itu, perpindahan dari tingkat SD ke SMP cukuplah dengan nilai rapor begitu juga dari SMP ke SMA. Maka evaluasi belajar secara nasional hanya dilakukan dijenjang SMA ketika yang bersangkutan akan melanjut keperguruan tinggi atau merambah dunia kerja. Menggratiskan pendidikan dinegara ini bukanlah hal yang mustahil. Bukankah 40 persen APBN kita mark-up dan 30 persennya dikorupsi.
Jadi andai pengelolaan keuangan negara kita ditata dengan baik maka tidak mustahil dimasa-masa yang akan datang biaya pendidikan kita yang saat ini ditampung 20 persen dalam APBN kedepannya akan meningkat menjadi 50 persen.
Bila sudah demikian, bukankah pendidikan kita sudah bisa digratiskan.

Rabu, 25 November 2015

Sebuah Novel : Mimpi dalam Lipatan Kertas

Udara pagi ini di kota Moscow cukup dingin karna musim dingin bulan november sudah di mulai. Dibeberapa wilayah eropa bagian Utara, negara-negara seperti Swedia, Finlandia, Denmark sudah duluan beberapa minggu memasuki musim dingin.
Setelah selesai shalat shubuh, Andra membuka tirai jendela apartemen mewahnya yg berada di lantai 75. Ia memandang jauh panorama kota Moscow saat matahari keluar dari perampiannya dari dalam bumi. Badannya terasah lelah sekali, setelah aktivitas padatnya semalam melakukan perjalanan melelahkan di empat negara berbeda dalam sehari. Semalam dia telah singgah di empat kota berbeda negara di mulai di kota Islamabad, setelah itu ke Istanbul, Kiev lalu terakhir ke moscow.
Hari ini dia punya waktu seharian untk mengisi ulang energinya dg istirahat di apartemennya atau bersantai-santai di luar menikmati sudut kota moscow. Karna esok hari ia akan terbang lagi ke wina, Austria.
Ingatannya jauh melayang memasuki masa lalu yg jauh, 18 tahun yg silam, ia teringat dulu waktu dia masih di bangku kelas 2 SD, ketika belajar IPS materi Benua Eropa dg pak Udin guru Favorit waktu Sd-nya dulu . Pak udin adalah guru ips andra yg ia senangi karna pak udin mengajar tidak seperti guru yg lainnya, yg hanya pakai metode ceramah melulu, yg dianggap andra sngat membosankan. Ia ketika itu bermimpi menginjakkan kakinya di benua dg sebutan benua biru ini dilembaran sebuah kertas.
Ia teringat juga ketika bermain bersama teman2 sekolahnya dulu di desa, berjalan2 di petak2 persawahan sore hari, desa indah dan sangat bersejarah bagi andra, sebuah desa yang berada di pedalaman sumatera.
Masa lalu yg tak akan pernah ia lupakan dalam sejarah hidupnya.
Ketukan pintu di kamar apartemennya memutus nostalgia ingatannya.
Ia berjalan menuju pintu dan membukanya.
"selamat pagi ndra, baru bangun ya?"
"Oh, Bagas. sudah lama gas, tdi hanya lama berdiri dijendela menikmati kota moscow dari jendela itu !". Bagas temannya dari palembang yg juga berada di hotel ini. 
Ia adalah salah satu anggota dari Tim Southeast Asian Journalist Team Seven (SAJT Seven). Adalah Tim jurnalis yang berasal dari Negara-Negara Asia Tenggara yang beranggotakan Tujuh orang Jurnalis yang bekerja untuk Reuters. Reuters adalah sebuah Kantor Berita Harian Internasional yang berpusat di Kota London, Inggris. Reuters memiliki para Jurnalis-Jurnalis dari berbagai Negara di dunia, untuk menjadi Jurnalis disini butuh perjuangan karena tidak sembarang orang bisa bekerja disini, pihak Reuters melakukkan seleksi ketat untuk menerima para Jurnalisnya, hanya 150 orang Jurnalis yang diterima setiap tahunnya disini, padahal yang mendaftar ada puluhan ribu dari berbagai Negara. Saya dan Bagas adalah orang yang beruntung bisa diterima bekerja disini, karena selain pihak Reuters memberikan gaji tinggi kepada para Jurnalisnya juga bisa keliling dan mengunjungi banyak Negara di Dunia dan itu dibiayai oleh pihak Reuters.
Hampir dua bulan bekerja disini saya sudah mengunjungi puluhan Kota dan Negara Asia, Eropa, Amerika Selatan dan Utara, dan Afrika ketika meliput dan mengumpulkan informasi yaitu Kota Shanghai, Teheran, Islamabad, Kuala lumpur, Manila, Bangkok, New Delhi, Istanbul, Kiev, Moscow, Berlin, London, Madrid, Barcelona, Paris, Manchester, Lisbon, Amsterdam, Kairo, Algiers, Buenos Aires, Havana dan besok akan terbang lagi ke Wina untuk meliput berita. Mimpi yang dulu ku anggap sangat tidak realistis dan pesimis sekali untuk bisa pernah berada tempat-tempat ini, karena melihat orang-orang di desaku yang hanya besar di pedesaan, dan menghabiskan masa kehidupan di desa selama hidupnya. Aku sangat bersyukur atas nikmat kesempatan yang diberikan ini Tuhan. Aku teringat akan potongan Ayat Suci Kitabku, “Fabiayyiaala Irabbikumaa tukadz dzibaan”, “Nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan”.
Kota-Kota dan Negara indah yang dikenal memiliki peradaban tertinggi dengan negara industrinya yang menjadi pusat Perekonomian Dunia, Iptek, Industri, Jasa, dan lainnya. Khusunya untuk untuk Negara-Negara Eropa Barat. Kemajuan ini, sangat bisa dilihat. Namun, Aku tidak begitu terkagum melihat atas pencapain Bangsa Bangsa Barat ini, karna kemajuan itu, dulu mereka peroleh dan pelajari dari Islam, ketika Islam pernah berkuasa dan tumbuh dan pesat di Semenanjung Andalusia, selama kurang lebih enam abad lamanya, pada masa Kekhlaifahan Umayyah II selama kurun waktu itu islam telah menanamkan peradaban di Eropa, ketika itu Eropa masih dalam Era Kegelapan, setelah Renainsance baru mereka bangkit dan maju. Peninggalan-peninggalan Islam masih tetap ada di sana, Misalnya Istana Al Hambra di kota Granada, Spanyol. Dulu waktu meliput berita di Spanyol, saya tidak bisa singgah walau hanya sebentar di Granada. Karena ketika setelah dari Barcelona harus langsung Transit terbang ke Kota Paris, Perancis.
Dan setelah mereka maju, Kemudian pada abad ke 14 mulai melakukukan pelayaran ke dunia timur dan melakukan Kolonialisasi di negara-negara timur, termasuk salah satunya negeriku Tercinta, Indonesia yang dulu bernama Hindia Belanda. Inggris menguasai sebagian besar Asia Selatan seperti India, pakistan dan Asia Tenggara seperti malaysia, Brunei dan lainnya. Perancis menguasai Sebagian besar negara-negara Afrika dan Timur Tengah. Hingga hari ini negara-negara bekas jajahan Perancis di Afrika masih menjadi negara terbelakang dalam segala aspek kehidupan baik keterbelakang hal Ekonomi, Pendidikan, Sosial. Diperparah dengan kondisi negara yang sering konflik perang sesama yang berkepanjangan, kondisi negara ini sangat menyayat hati, banyak anak-anak yang kelaparan dan tidak bisa bersekolah seperti layaknya anak-anak di negara lain. Aku menyaksikan langsung hal itu di konsentrasi zona konflik di Nigeria bagian utara ketika melakukan peliputan berita. Hal ini hanya bisa ku bantu dengan membuat tulisan-tulisan di Reuters agar seluruh masyarakat dunia tahu, bagaimana nasib rakyat Nigeria. Dan PBB tidak becus menyelesaikan konflik ini sudah sekian lama. Kritikan-kritikan tulisanku terhadap PBB, menjadi Headline dalam halaman berita di Reuters.
Reuters adalah salah satu bacaan berita yang paling banyak dibaca di seluruh dunia. Dan memiliki aset kekayaan yang besar. Sebelumnya Aku dan Bagas bekerja di perusahaan berita Tanah Air, Republika. Dan karena diterima di Reuters kami terpaksa meninggalkan Republika, padahal sangat berat hati, karena disini karir kami dimulai. Saya tidak akan pernah melupakannya.
Ayahnya Bagas berasal dari Negeri Jiran Malaysia, tepatnya Negara bagian Sabah, yang pindah ke Sumatera Selatan dan menjadi warga negara Indonesia ketika harus menikahi ibunya Bagas atas permintaan ibunya, karna ayah bagas sangat mencintai ibunya, maka iapun melakukan apa hal yang diminta orang yang dicintainya, ia pernah cerita hal ini kepadaku saat berada di kabin pesawat ketika dalam perjalanan dari Kuala Lumpur-London untuk sama-sama meliput berita pertemuan ratu Elizabeth dengan Presiden AS, Barack Obama di Istana Birmingham.
Ayah Bagas merupakan seorang Pengusaha pertambangan Batu Bara yang melakukan Eksplorasi di beberapa Provinsi di Sumatera, yakni sumatera selatan, Jambi, Riau dan di Provinsi Kalimantan Timur. Ibunya seorang Dokter Spesialis Jantung yang bekerja di RSUD Kota Palembang. Bagas memiliki tiga orang Saudara, yang pertama saudara perempuannya sudah menikah dan menetap di Kota Makassar ikut suaminya yang berasal dari Makassar, dan bekerja sebagai sseorang dosen di UIN Hasanuddin Makassar. Dan abangnya saat ini sedang studi S-2 jurusan Ekonomi di Universitas Harvard, Amerika. Dan satu adik laki-lakinya masih di bangku SMP. Ia adalah Mahasiswa lulusan dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta, jurusan Ilmu Komunikasi dengan predikat lulus Cumlaude 3,98.
Bagas Wanata Abdul Razak, nama lengkapnya, ia orang yang sangat Ulet, rajin, cerdas, kerja keras, pantang menyerah, ramah, sederhana dan rendah hati, meskipun ia anak seorang pengusaha pertambangan kaya di kota Palembang. itu yang ku kenali tentang karakter dirinya selama ini, sudah hampir 3 tahun aku mengenalnya, 2 tahun lebih ketika kami bekerja di Republika, dan beberapa bulan ketika bekerja di Reuters. Ayahnya tidak pernah menginginkan Bagas kuliah FISIP di jurusan komunikasi dan menjadi jurnalis, ayahnya ingin bagas kuliah di Fakultas Ekonomi, ia ingin bagas menjadi penggantinya nanti kelak ketika masa tua. Namun bagas berhasil meyakinkan ayahnya dengan susah payah dan bantuan ibunya untuk meyakinkan ayah bagas, bahwa ia juga bisa sukses dengan pekerjaan yang menjadi hobinya sejak kecil yaitu menulis. Karena dengan menulis ia bisa berbagi dengan sesamanya.
“Oh, aku hanya Cuma mau ngajak keluar, gimana kalau hari ini kita jalan-jalan menyusuri kota sudut kota Moscow”?
“Ide yang bagus tu. Nanti setelah kita sarapan kita langsung pergi.Sekalian cari inspirasi tulisanku tentang Moscow!”.
“Sip, aku balik ke kamar dulu, mandi dan siap-siap!”.
“Kita sarapan di restoran mana pagi ini gas”?
“Di Moscow Restaurant saja, disini dekat dari apartemen kita.”
“OK, On time ya!
“pasti!.
Di kota Moscow tidak susah mencari Restaurant Halal, banyak Restaurat Orang muslim di kota moscow yang menyediakan masakan Halal. Meskipun Rusia negara yang berideologi Komunisme dan Marxisme. Warga Moscow yang beragama Islam diberikan kehidupan yang baik disini tanpa diskriminasi dan dihormati oleh orang Moscow non muslim.
Setelah keluar dari restaurant kami langsung naik Bus. Bagas mengajak ku mengunjungi Masjid Agung Moscow yang baru saja direnovasi dengan biaya USD170 juta dan diresmikan Presiden Rusia, Vladimir Putin minggu lalu. Masjid ini sudah dibangun pada tahun 1901. Jadi hasil dari renovasi Masjid Moscow lama. Kami ingin melihatnya. Saat peresmian Masjid ini sayang kami berada di Barcelona dalam tugas meliput berita Pertandingan La Liga Spanyol dalam laga bertajuk El Clasico, Barcelona vs musuh abadinya Real Madrid di Stadion Camp Nou.
Masjid ini mampu menampung 100 ribu jamaah, dan merupakan masjid terbesar di Rusia dan daratan Eropa. Dari kejauhan sudah terlihat kemegahan masjid ini, dengan gaya arsitektur gabungan Seni Islam dan Eropa. Ku lihat di alun-alun di sekitar masjid warga kota moscow berkunjung dan menikmati suasana ini di pagi hari. tidak hanya warga kota moscow yang mengunjunginya, tetapi wisatawan dari luar Moscow dan luar negara Rusia. Saya merasa berada di negara berpenduduk muslim seperti di Indonesia dan malaysia Karena bisa bertemu orang-orang satu kepercayaan. Subhanallah.
“Dra, ayo kita masuk ke dalam masjid, pasti lebih keren”?
“Ayo.”
Bagas mengajak ku. Saat menyusuri jalan menuju ke dalam, ku lihat disekeliling orang-orang mengabadikan momen di Masjid moscow dengan kamera dan sebagian yang lain duduk-duduk santai.
Setelah puas menikmati keindahan tiap sudut Interior Masjid Moscow, Andra dan bagas memutuskan untuk keluar, karna waktu masih pagi dan waktu shalat dzhuhur blum masuk. Nanti mereka berniat akan shalat dzhuhur disini, dan akan kembali.
Dua pemuda ini kemudian berjalan menyusuri keindahan alun-alun Masjid Moscow sampai pada akhirnya mereka Berhenti untuk duduk di sebuah bangku di bawah rerindangan pohon yg cukup besar. Beberapa Burung merpati berjalan-jalan dibawah rindangnya pohon.
Mata andra tertuju pada seseorang yang baginya tidak asing lagi menuju ke tempat mereka duduk. Ya, Ali Pasha temannya yg juga bekerja sebagai penulis kolom di Reuters Asal Turki, Ia kelahiran Ankara. Ayahnya adalah Orang Turki Asli yg menikah dg Ibunya yg berasal dari Suriah yg sudah lama tinggal di kota Ankara, Turki. Ia menguasai banyak bahasa diantaranya bahasa Turki, Arab, Inggris, dan jerman.
Ia adalah sekaligus aktivis yg memperjuangkan kemerdekan negara Palestina, Ia banyak membuat Tulisan tentang palestina di kolom Reuters, pernah dulu dia membuat tulisan yg berisi kritikannya terhadap Amerika Serikat, karna pemerintah AS tidak menyetujui kemerdekaan palestina di dalam sidang para negara anggota PBB di new york, mengenai masa depan kemerdekaan negara palestina.
"Assalamualaikum, Akhii, kaifa haluk?"
"Waalaikum salam, syukran akhii". Balas andra dg senyum lepasnya.
"Ada tugas apa, jauh-jauh datang ke Moscow dari Ankara, " sambung andra.
"hm. Aku ke Rusia, ada urusan keluarga sdikit di St. Petersberg, jadi sekalian datang Ke Moscow ". Dengan wajah berserinya.
Dari senyumnya wajahnya, orang tahu ia adalah Orang Turki.
"Oh begitu, ini kenalkan temanku dari Indonesia,". Kata andra.
"Ali Pasha" ucap Ali kepada Bagas sembari menyalami Bagas.
"aku Bagas" balas bagas sembari menerima salaman dari Ali.
"kerja di Reuters juga?"
"iya" blas bagas.

to be continued... 

Sabtu, 19 September 2015

Julius Caesar: Tokoh Kontroversial

 Setelah menaklukkan Pompei dan menjadi penguasa satu-satunya di Romawi, Julius Caesar membuktikan bahwa dialah penguasa tunggal yang paling digdaya di seluruh dunia. Kekuasaan tunggal yang berada dalam genggamannya ini menimbulkan dampak sampingan yang pada akhirnya membuat ia dimusuhi para pesaing politiknya. Pada akhirnya, Julius Caesar mati di tangan orang-orang yang dikasihinya akibat konspirasi politik yang dimotori oleh para senator antara lain Cassius, Brutus, Casca, Cinna, dan beberapa lagi yang lain. Kematian Caesar membawa Romawi dalam perang saudara antara kubu yang mendukung Cassius dan Brutus dengan kubu pemuja kaisar, yaitu Antonius dan Octavius, yang di kemudian hari menjadi Kaisar Romawi I dengan gelar Augustus.
        Demikian ringkasan drama tragedi Julius Caesar karya William Shakespeare, pujangga Inggris paling termasyur dalam sejarah peradaban umat manusia. Melalui drama ini, Shakespeare menggali sejarah Romawi dan mengawinkannya dengan imajinasi yang luar biasa sehingga memunculkan seorang tokoh kontroversial yang juga dijadikan judul drama dalam karyanya: Julius Caesar. Beberapa alasan berikut memperkuat kekontroversialan Julius Caesar. Pertama, dalam kajian literatur, tokoh yang namanya dijadikan judul buku biasanya adalah tokoh utama protagonis atau tokoh sentral yang menjadi pusat penceritaan dari awal hingga akhir. Dalam drama ini, tokoh Julius Caesar hanya muncul sampai dengan awal Babak III dari keseluruhan lima babak. Bahkan kemunculan dan perannya di Babak I maupun II pun tidak terlalu menonjol. Justru tokoh yang lebih banyak muncul dan menjadi sorotan adalah para penentang Julius Caesar seperti Cassius dan Brutus.
       Konspirasi para penentang inilah yang menjadi fokus cerita drama. Drama ini mempertontonkan intrik-intrik dan rencana keji untuk menyingkirkan Caesar. Oleh karena itu, menjadi perdebatan yang menarik manakala kita membicarakan siapa tokoh utama protagonis dalam drama ini. Kontroversi berikutnya adalah perwatakan Julius Caesar. Awal drama menggambarkan rakyat jelata berbondong-bondong mendatangi Roma untuk menyambut dan merayakan kemenengan Caesar atas Pompei. Sambutan rakyat yang meriah terhadap kemengangan Caesar ini mengusik rasa kemanusiaan dua orang tribunus (pejabat politik) bernama Flavius dan Marullus (Babak I, adegan 1, hal. 7-10). Mereka beranggapan bahwa kemenangan Caesar atas Pompei didapat dengan cara yang amat keji sehingga tidak pantas untuk dirayakan. Setelah membubarkan kerumunan rakyat dan meminta mereka pulang ke rumah masing-masing, dua tribunus ini mencopot umbul-umbul dan hiasan-hiasan kemenangan sebagai protes mereka atas perlakuan Caesar yang bengis terhadap Pompei. Gambaran ini menunjukkan bahwa para pejabat politik pun tidak menyukai perilaku Caesar yang kurang manusiawi dalam meraih kekuasannya. Kontroversi perwatakan Caesar diperkuat dengan pandangan yang berbeda-beda yang dianut oleh para senator, terutama Cassius. Tokoh ini beranggapan bahwa kekuasaan Caesar sudah melampaui batas dan ia khawatir jika Caesar dibiarkan menjadi penguasa tunggal Roma, Caesar berpotensi menjadi diktator yang kejam (Babak I, Adegan 3, hal. 26-30).
         Kekhawatiran Cassius ini tercermin dalam percakapannya dengan Casca berikut: Kenapa Caesar bisa jadi orang zalim? Orang malang! Aku tahu ia tidak akan jadi serigala jika orang Roma tidak dilihatnya seperti domba, ia tidak akan jadi singa, kalau orang Roma tak jadi rusa. Orang yang ingin menyalakan api besar, sebaiknya mulai dari jerami kecil. Roma tak lebih dari ranting, sampah dan sisa, jika ia menyediakan diri untuk jadi bahan baku untuk menerangi hal segitu keji, seperti Caesar! Karena itulah, Cassius bersama Casca menggalang kekuatan secara sembunyi-sembunyi dan membentuk konspirasi untuk melenyapkan Caesar dengan alasan untuk menyelamatkan Roma dari seorang tirani yang zalim. Untuk memuluskan rencana pelengseran Caesar, Cassius membujuk Brutus, seorang senator budiman dan dicintai rakyat Roma, dalam konspirasi politik tinggi. Melalui berbagai upaya dan akal bulus, Cassius akhirnya berhasil membujuk Brutus bergabung dalam konspirasi pembunuhan Caesar ini. Dengan keikutsertaan Brutus dalam konspirasi ini, kesempatan untuk menyingkirkan Caesar menjadi lebih besar. Pembunuhan Caesar pun terlaksana dengan mulus saat Caesar menghadiri sidang senator di Kapitol, ibukota Roma. Di sisi lain, rakyat menilai bahwa perwatakan Caesar yang dianggap “keji, bengis, dan zalim” oleh para konspirator ini tidak begitu saja diterima. Seusai pembunuhan Caesar di Kapitol, suasana sempat menjadi sangat kacau. 
         Para senator yang lain melarikan diri dan berusaha menyelamatkan diri. Pembunuhan ini sempat menimbulkan kekhawatiran dari para konspirator bahwa rakyat akan marah. Hanya karena pengaruh Brutus yang budiman dan dipercaya rakyat, kekhawatiran ini bisa diredam. Melalui pidatonya di depan jenazah Caesar, Brutus berhasil meredam kemarahan rakyat dengan memberikan alasan logis yang membenarkan aksi pembunuhan tersebut bahwa pembunuhan Caesar adalah sesuatu yang tak dapat dihindarkan demi kebaikan Caesar sendiri (supaya ia tidak menjadi penguasa lalim) dan demi kebaikan Roma secara keseluruhan (supaya Roma memiliki pemerintahan republik yang lebih demokratis). Untuk sementara rakyat mendengar alasan Brutus. Namun, setelah mereka mendengar pidato pelepasan jenazah Caesar yang dilakukan Antonius, pikiran rakyat berubah. Pada akhirnya, sebagian besar rakyat berlainan pendapat dengan pendapat para elit politik tentang perwatakan Caesar. Di satu sisi, Antonius tidak dapat menyalahkan para pembunuh Caesar karena mereka adalah para senator terhormat yang dicintai rakyat. Di sisi lain, Antonius membuka pikiran rakyat bahwa Caesar pun tidak dapat serta-merta dicap sebagai diktator. Berikut adalah penggalan pidato Antonius: “… Apa dalam hal ini Caesar kelihatan gila kekuasaan. Waktu si miskin meratap, Caesar menangis – Orang gila kekuasaan mestinya dibuat dari bahan lebih keras. Sungguhpun begitu, Brutus berkata Caesar gila kekusaan, dan Brutus orang budiman. Kalian semua melihat bagaimana aku di Lupercal sampai tiga kali menawarkan mahkota kepadanya, dan tiga kali pula ia tolak. Apa ini gila kekuasaan?” (Babak III, Adegan II, hal. 76). Pandangan Antonius ini menjadi bukti perwatakan Caesar yang kontroversial. Elit politik memiliki kepentingan dalam menilai seorang pemimpin, apalagi bila pemimpin tersebut menghalangi kepentingan-kepentingan mereka. Kepentingan ini menjadi motivasi utama Cassius dalam mewujudkan tujuannya membunuh Caesar. Ia iri dengan keberhasilan Caesar. Sebaliknya, rakyat tidak ambil peduli bagaimana Caesar memerintah. Yang mereka pedulikan adalah apakah kehidupan keseharian mereka mejadi lebih baik, lebih aman, dan lebih sejahtera ketika di bawah pemerintahan Caesar. Persoalan-persoalan nyata keseharian yang sederhana seperti inilah yang menjadi kepedulian rakyat. Rakyat selalu jujur dalam menilai pemimpin mereka, tidak seperti elit politik yang melakukan penilaian berdasarkan kepentingan. Pidato Antonius yang bernada menyindir ini akhirnya membuat rakyat marah dan memusuhi para konspirator pembunuh Caesar. 
         Pada akhirnya, para konspirator ini melarikan diri dari Roma dan harus berhadapan dengan pasukan Antonius yang dibantu oleh Octavius untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Melalui tokoh ini, kita belajar bahwa tidak ada seorang individu pun di dunia ini yang sempurna. Sehebat apa pun seseorang, ia pasti memiliki sisi baik dan buruk. Demikian pula dengan Julius Caesar, pemimpin dan Jendral Roma yang termasyur dan disegani baik lawan maupun kawan. Dalam dirinya ada dua sisi perwatakan. Karena itulah ia menjadi kontroversial: dicintai sekaligus dibenci. -

Sumber Asli :http://www.menulisesai.com/2013/05/julius-caesar-tokoh-kontroversial.html

Selasa, 25 Agustus 2015

Wanita Syurga Bidadari Dunia

Apa Perhiasan terindah dan terbaik dunia?
Baginda Rasulullah Saw, telah menyebutkannya sekitar 14 abad yang silam bahwa perhiasan terindah dunia adalah wanita Shalihah sang wanita syurga dan bidadari dunia yang selalu dirindukan syurga dan mempesona alam dunia yang selalu taat dan istiqomah menjaga kesucian jiwa dan ketaatannya pada sang Khalik.
Wanita Syurga yang selalu taat pada ajaran agamanya, selalu istiqomah menjaga kesucian jiwa dan hatinya dengan menundukkan pandangannya, menutup aurat dengan syariat agama yang benar. Wanita syurga yang dirindukan syurga yang titahnya memiliki kerendahan hati, kelembutan tutur kata dan kesopan dan kemulian akhlaknya yang tentu membuat dunia terpesona, membuat dunia terkagum.
Engkaulah wanita Shalihah laksana syurga di dunia yang memancarkan pesona kesucian jiwa dan hati...
Engkaulah wanita syurga yang kelak mengisi tempat indah di akhirat bernama syurga, karna wanita sepertimu memang pantas berada di syurga yang akan menambah  betapa indahnya pesona indah syurga disana.

Ia mutiara terindah dunia
pemilik hati yang menebar pesona
kesucian jiwa yang mulia
Bunga terharum sepanjang masa
Ada cahaya di wajahnya
Betapa indah pesonanya
Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya
Kelak, ia menjadi bidadari surga
Terindah dari yang ada


Dan lirik lagu ini cukup untuk sedikit menggambarkan sosok dirimu...

Keanggunan yang terpancar darimu muslimah
ketegasan jiwamu bak perisai nan indah
kau hadirkan pesona
malu berbalut taqwa
laksana syurga di dunia

Keteguhan hatimu o wanita muslimah
ketangguhan dirimu yang terbingkai solehah
perhiasan dunia
tunduk pada yang kuasa

sejukmu menentramkan jiwa
Engkau wanita surga
bidadari dunia
kehormatan kau jaga
dengan penuh cinta

engkau wanita surga
bak permata berharga
berbinar indah dalam kesucian jiwa

Pulang: Perjalanan Reflektif Seorang Penghianat

Apa yang Anda rasakan bila berkesempatan untuk pulang kampung setelah tujuh tahun merantau tanpa pernah memberi kabar kepada keluarga selama perantauan itu? Tentu Anda akan merasakan kerinduan yang sangat terhadap orang-orang terkasih yang telah Anda tinggalkan. Namun, di saat yang sama, Anda juga akan merasakan kebimbangan. Akankah keluarga Anda menyambut kepulangan ini dengan hangat? Apakah segala hal tetap sama seperti saat sebelum Anda pergi? Apakah semua anggota keluarga masih hidup? Apakah kerabat dan sahabat masih ada dan tinggal di tempat yang sama?

Rangkaian pertanyaan demikian juga berkecamuk di benak Tamin, tokoh protagonis dalam novel Pulang karya Toha Mochtar yang terbit 1957. Secara ringkas, novel ini berkisah tentang Tamin, mantan serdadu Heiho, yang dikirim Jepang ke Burma untuk memerangi sekutu. Setelah Jepang takluk kepada Sekutu, Tamin kembali ke Indonesia yang sudah merdeka tetapi bekerja sebagai tentara bayaran Sekutu untuk memerangi para pejuang revolusi yang gigih mengusir Sekutu dan Belanda dari Indonesia. Setelah peperangan selesai, Tamin pun pulang kembali ke desanya yang digambarkan oleh Toha sebagai sebuah desa kecil di kaki Gunung Wilis, sebuah tempat di daerah Jawa Timur. Kepulangan Tamin didorong oleh kerinduannya yang memuncak untuk bertemu dengan kedua orangtuanya yang telah renta dan adik perempuan yang disayanginya, Sumi.

Selain alasan sentimentil ini, kembalinya Tamin ke kampung halaman juga didorong oleh keinginannya untuk menjadi petani untuk mengelola sawah orangtuanya dan hidup secara sederhana di desa yang damai dengan tenteram. Sejak kakinya kembali menapaki tanah tumpah kelahirannya itu, Tamin telah membayangkan dirinya akan bergumul dengan lumpur yang subur dan gembur yang akan menyibukkan hari-hari ke depan dan memeras habis keringatnya. Muluskah impiannya untuk menjadi petani dan hidup sederhana di desa kelahirannya ini?

Konflik novel diawali dengan protagonis Tamin yang hidup dalam kebimbangan, keraguan, dan ketakutan. Meskipun dorongan untuk kembali bertemu dengan keluarganya begitu kuat, Tamin bimbang kalau-kalau rumah dan keluarganya sudah tidak seperti dulu saat dia meninggalkan mereka. “… apa yang bisa terjadi selama tujuh tahun ini?” dan “Apa gerangan yang bisa diberikan oleh waktu sepanjang itu kepada adinya, Sumi, satu-satunya yang tercinta di bumi ini?” (hal. 7). Dua pertanyaan retoris ini menjadi bukti kebimbangan Tamin saat hendak melangkahkan kaki ke halaman rumahnya yang sama sekali tak berubah. Namun kebimbangan ini terkubur oleh rasa kangen yang kuat. “Apakah yang dapat lebih menggelorakan hati daripada mengalami pertemuan dengan keluarga kembali?” demikian pikir Tamin sebagaimana dilukiskan dalam cerita (hal. 7).

Benar bahwa perjalanan pulang kampung Tamin membawa kebahagiaan. Kerinduannya akan kedua orangtua dan adiknya terobati. Keinginannya untuk kembali bergulat dengan sawah pun dapat terrealisasi. Namun, pengalaman Tamin sebagai heiho dan prajurit bayaran menjadi duri dalam daging yang akhirnya menggerogoti konflik batin Tamin.

Konflik batin ini dipicu oleh obrolan Tamin dengan ibunya saat ia menanyakan kabar teman-teman sebayanya. Dari cerita ibunya diketahui sahabatnya Pardan gugur dalam perang Surabaya melawan Nica. Sedangkan Gamik, sahabat lain yang berpostur kerdil dan kurang diperhitungkan kekuatan fisiknya, gugur dalam pencegatan melawan serdadu Belanda di samping sawah desanya (hal. 23). Kisah kepahlawan dua pemuda sahabatnya ini tentu saja menampar nurani Tamin. Sementara ia memerangi para pejuang kemerdekaan dan mendapat keuntungan finansial untuk hal tersebut, banyak pemuda sebayanya rela gugur demi kejayaan bangsa.

Kepada ibu dan anggota keluarganya, Tamin dapat menyembunyikan gejokan batin ini. Setiap kali mereka memintanya untuk menceritakan pengalaman selama perantauan tujuh tahunnya, ia mengelak dan selalu mengatakan bahwa kisah perantauannya tidak ada yang istimewa. Namun kepada orang-orang desa yang memaksanya berbagi cerita dan pengalaman selama perantauan, ia tak kuasa menolak permintaan mereka. Peristiwa ini terjadi di suatu perkumpulan para bapak-bapak di pendapa kelurahan saat mereka bermusyawarah untuk memugar makam Gamik sebagai bentuk penghormatan kepadanya yang telah gugur dan secara resmi menobatkan Gamik sebagai pahlawan (hal. 65-67).

Musyawarah desa itu berujung bencana bagi Tamin. Sepengetahuan warga desa, perantauan Tamin adalah untuk berjuang mengusir penjajah. Tersudut oleh anggapan yang telah tertanam di benak mereka, Tamin terpaksa mengarang cerita. Kepada mereka, Tamin merekayasa cerita bahwa ia tergabung dalam rombongan heiho terakhir yang tertahan di Tanjung Priok dan batal berangkat ke Burma. Akhirnya bergabung ke Laskar Rakyat dan bersumpah tak hendak pulang sebelum perjuangan berakhir. Dengan hati tersayat, ia terpaksa berbohong bahwa ia bertempur sampai di Gunung Putri dan Gunung Cupu di Tasik (hal. 69).

Cerita heroik ini menghasilkan decak kagum kepada pendengarnya, namun membuat dada Tamin kosong. Tamin sepenuhnya sadar bahwa dirinya telah mengenakan topeng kepalsuan. Pengkhianatannya terhadap bangsa dan tanah airnya telah ditutupi dengan rekayasa imajiner yang begitu sempurnya. Bualan Tamin ini terus menggelinding di kalangan warga desa dan akhirnya berubah menjadi bola salju yang siap menerjang. Setiap kali ada perkumpulan, warga desa ingin mendengar kehebatan kisah Tamin. Dengan sangat terpaksa, Tamin pun harus mengulang cerita yang sama sehingga hampir seluruh warga desa berpikir bahwa Tamin pun tak kalah hebat dengan Gamik. Setiap kali pujian dan kekaguman disampaiakan, bukan kesenangan yang Tamin dapatkan melainkan penyesalan dan pengkhianatan yang semakin membebani jiwanya.

Klimak konflik terjadi manakala keluarganya mendengar cerita kehebatan perjuangan Tamin dari warga desa, bukan dari mulut Tamin sendiri. “Cerita itu indah sekali, Kang. Mengapa engkau tidak menceritakan itu kepada kami dahulu?” tanya Sumi, adiknya (hal. 85). Mendengar pertanyaan ini, hati Tamin bak tertusuk samurai. Dia meminta adiknya untuk tidak memaksanya menceritakan rekayasa bualannya. Tentu saja adiknya tetap memaksanya untuk bercerita karena kisah itu dapat menjadi kebanggaan keluarga. Karena tak kuasa menahan beban batin yang telah memuncak, Tamin pun menampar adik yang dikasihinya ini dengan sekuat tenaga hingga pingsan.

Setelah peristiwa tersebut, Tamin merasakan kehampaan hidup yang luar biasa. Dia menganggap dirinya sebagai penghianat yang tak layak mendapatkan pujian. Kepalsuan hidup telah mewarnai dirinya hingga akhirnya ia pun meninggalkan desanya, meninggalkan impiannya untuk menjadi petani dan hidup sederhana dengan tentram. Ia merasa berdosa dan telah mengkhianati hati nuraninya. Meninggalkan desanya merupkan cara terbaik untuk menghapus jejak pengkhianatan meskipun untuk hal ini ia harus mengubur segala impian sederhananya.

Pulang adalah novel yang sangat sederhana dengan plot yang sangat linear. Jalan cerita disusun secara kronologis dan disajikan dengan narasi yang cukup memikat. Novel ini hanya memiliki 104 halaman, sebuah novel yang sangat pendek untuk ukuran zaman sekarang. Kepulangan Tamin mencerminkan refleksi perjalanan hidup keseluruhan Tamin. Kepulangan reflektif ini memberikan pembelajaran yang menarik bagi pembaca, terutama terkait dengan kejujuran. Benar adagium yang selama ini berlaku dalam masyarakat kita bahwa kebohongan yang ditutup dengan kebohongan lain hanya akan membawa bencana.
 
sumber asli : http://www.menulisesai.com/2013/02/pulang-perjalanan-reflektif-seorang.html

Jumat, 14 Agustus 2015

Taj Mahal : Simbol Kekuatan Cinta

Cinta menempati bagian posisi terpenting dalam kehidupan makhluk Allah Swt yang bernama manusia. Cinta punya peran sangat sentral dalam kehidupan manusia di bumi. tidak ada manusia yang bisa merasakan dan menemukan kebahagian tanpa ada cinta dihatinya. Dunia ini akan damai dan tentram jika semua manusia bisa hidup bisa saling mencintai dan mengasihi satu sama lainnya. Cinta membuat orang rela mengorbankan apapun untuk cintanya.
Inilah yang dilakukan oleh Kaisar Mughal ke-4, Kaisar Shah Jahan untuk Istri tercintanya Mumtaz Mahal dengan membangun sebuah museum megah yang bernama Taj Mahal di Agra, India, yang hingga hari ini tercatat dalam sejarah dan menjadi simbol kekuatan cinta oleh manusia abad modern ini. Pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur bangsa mughal India.
Monumen ini dibangun setelah Istrinya yang berasal dari bangsa iran ini meninggal dunia setelah melahirkan anak mereka yang ke empat belas. Atas perintah Shah Jahan Monumen ini di rancang dan didesain oleh arsitek bernama Ustad Ahmad Lahouri bergayakan asimilasi dari arsitektur Mughal dan Iran, yang baru mulai di buka untuk umum pada tahun 1648. 
Ustad Ahmad Lahouri mengumpulkan 20.000 orang pekerja yang terdiri dari tukang batu, tukang emas, dan pengukir yang termasyhur dari seluruh dunia.
Dengan bentuk bumbung, kubah dan menara yang buat dari marmer putih, serta seni mozaik yang indah, Taj Mahal merupakan salah satu dari Tujuh keajaiban di dunia. Sebanyak 43 jenis situs permata, termasuknya yaitu berlian, jed, kristal, topaz dan nilam telah digunakan untuk memper indah Taj Mahal.
Taj Mahal dibangun dengan simetris dan makam Mumtaz Mahal berada tepat di tengah bangunan Taj Mahal. Satu-satunya yang tidak simetris adalah makam Shah Jahan yang terletak disebelah makam Mumtaz Mahal karena makam ini tidak ada dalam rencana awal pembangunan. Awalnya Shah Jahan berniat memdirikan Taj Mahal versi hitam untuk menunjukkan kesedihannya pada dunia sepeninggal Mumtaz Mahal dan juga sebagai tempat peristirahatan terakhir untuk dirinya. tetapi rencana ini digagalkan oleh putranya. Pembuatan Taj Mahal sendiri memakan masa selama 22 tahun.
Hingga Sejarah mencatat akan kekuatan sebuah cinta telah melahirkan sebuah karya monumental nan Agung dan indah lewat sebuah usaha nyata di anak benua India.

Senin, 10 Agustus 2015

Explore Kampus

Kampus STAI Auliaurrasyidin Tembilahan-Riau
Postingan kali ini penulis pengen memposting mengenai kampus tempat penulis menimba ilmu, mencari ilmu. Ketika tulisan ini dibuat Alhamdulillah penulis udah menyelesaikan empat semester pada prodi PGMI '13, sebentar lagi  masuk semester lima dan semoga semester selanjutnya semakin rajin menuntut ilmunya, semakin serius belajarnya, semakin rajin belajarnya semoga berpengaruh pada IPK..Aamin
Kalau mendengar kata kampus yang terbayang dipikiran kita pasti adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berisikan orang-orang dengan wawasan luas dan berintelek tinggi, ide dan gagasan cemerlang, idealis dan berpikiran kedepan yang nantinya diharapkan sebagai generasi masa depan negeri ini. memang seharusnya seorang mahasiswa harus memiliki kriteria tersebut.
Dan gue termasuk salah seorang dari seorang manusia.. Ciyee anak masa depan bangsa :D. -_-
Baiklah langsung saja gue ceritakan kampus tercinta gue ini..-_-
sebelumnya gue posting mengenai kampus dulu.. -_-

ini Orientasi Pengenalan Akademik Kampus..
Wisudawan

Wisudwan STAI Auliaurrasyidin Tembilahan
Gedung kampus depan



Gue setelah tamat SLTA melanjutkan pendidikan di salah satu kampus swasta di Provinsi Riau tepatnya di kabupaten Inhil, sebuah kabupaten yang terletak dibagian selatan Provinsi ini,  sebuah wilayah yang terletak di pesisir pantai timur sumatera.. dan wilayahnya memiliki geografis dataran rendah dan bertanah gambut  kecuali sedikit berbukit di wilayah kecamatan Kemuning.

Posisi kab. Inhil dengan kabupaten Riau lainnya
peta riau

Nama kampus gue adalah STAI Auliaurrasyidin Tembilahan, kampus ini pertama kali digagas oleh bupati kabupaten indragiri hilir saat itu Drs. H. Rusli Zainal, MM bersama yayasan akan dirasakannya membutuhkan lembaga pendidikan di kabupaten ini. nama kampus ini berasal dari gabungan para pendiri yayasan ini, kampus ini merupakan salah satu dari tiga perguruan tinggi yang berada di kabupaten indragiri hilir selain Universitas Islam Indragiri dan Akbid Puri Husada yang terletak di pinggiran aliran sungai indragiri tepatnya di jalan gerilya parit enam kecamatan tembilahan hulu yang berdiri diatas areal lahan agak basah dengan luas sekitar 5 hektar. Kampus ini merupakan sebuah yayasan yang bernama yayasan pendidikan Auliaurrasyidin yang didirikan pada tahun 2000 hingga hari ini kampus ini sudah masuk usia yang ke 14 tahun sejak pendiriannya dan sudah banyak almamater dari kampus ini dan sudah banyak yang mengabadikan diri sebagai guru baik yang sudah PNS maupun honorer di berbagai kecamtan di kabupaten ini.
Saat ini STAI Auliaurasyidin memiliki dua Program studi yakni S-1 PAI dan S-1 PGMI dengan jumlah mahasiswa sekitar 800 Mahasiswa dari berbagai kecamatan di Indragiri hilir dan sekitar 80 Tenaga pendidikan dan Staf. Rektor atau Ketua kampus saat ini adalah Drs. H. M. Ilyas, MA.
Kampus ini tergolong kampus cukup pesat perkembangannya dalam hal pembangunan fasilitas sejak pertama kali pendiriannya, hingga hari ini sudah banyak berdiri bangunan-bangunan kampus yang cukup besar untuk kampus sekelas berstatus swasta di Provinsi Riau, karena banyaknya bantuan dari pihak yayasan dan dari pemerintah daerah. kini sudah banyak bangunan ruang kelas, Perpustakaan, Mushalla, Lab, Auditorium dan ruang Administrasi Kampus lainya. 
ketika istirahat, selain nongkrong dikantin dengan teman mahasiswa lain, Gue paling suka nongkrong di perpustakaan kampus ini tentunya membaca buku, karena it is one of my hobby namanya Perpustakaan Harun Al-Rasyid, kampus ini memang mengambil nama-nama Orang terkenal dalam dunia Islam untuk nama perpustakaan, kelas, Auditorium dll.. perpustakaan ini tempat dan layanannya cukup nyaman .. dan tentunya dengan koleksi bukunya yang cukup banyak.. hehe

Ini ada beberapa foto kampus yang gue abadikan..cekidoot.. -_-

Halaman kampus.. -_-


Ini Perpustakaan Harun Al-Rasyid kampus
perpustakaan kampus dari halaman kampus

ini salah satu gedung kelas kampus.. kok warnanya pink ya.. :D


sumber foto : dokumen pribadi



Logis Anies Dirikan Partai Sendiri?

   If you want a thing done well, do it yourself.” – Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis (1804-1814) Tahun itu adalah tahun 2014, ketika seb...