Senin, 16 Mei 2016

DI BAWAH PURNAMA LANGIT ISTANBUL

Malam ini setelah Shalat Isya di Masjid Biru Andra memutuskan untuk berjalan-jalan di pinggiran Selat bosporus untu k menikmati panoroma kota Istanbul, tampak ditengah selat bosporus kapal-kapal terapung dengan lampu-lampu indah malam di kota sebrang selat sana. Hembusan angin malam yang menerpa wajahnya dan bunyi suara kendaraan yang berlalu lalang di ruas jalan di beberapa puluh meter di belakangnya ditambah suara burung di sepanjang pinggiran bosporus membawa ingatannya ke dalam waku 4 tahun yang lalu. tiga hari sebelumnya adalah hari yang cukup melelahkan baginya. Tiga hari lalu ia terbang dari Jakarta ke Tashkent, Uzbekistan bersama orang-orang pentingnya untuk membicarakan kerjasama sekaligus ekspansi perusahaan minyaknya bersama beberapa pengusaha Tashkent untuk melakukan ekplorasi ladang migas di beberapa negara timur tengah, terutama di negara kaya minyak Libya, Tunisia, Maroko dan Kuwait.
Kemudian ia terbang lagi ke Brussels, Belgia terkait urusan izin usaha cabang perusahaan Retailnya dengan pemerintah Belgia. Andra memiliki lima Perusahaan Retail di sejumlah kota di Belgia ini. Kemudian terbang lagi ke Maroko dan Tunisia terkait pengurusan izin ekplorasi perusahaan minyak barunya di dua negara ini, 2 negara ini adalah paling awal sebelum beberapa negara lainnya. Terakhir terbang ke Istanbul, Turki kota paling disukainya di daratan Eropa dan diantara kota dunia lainnya. Di kota ini banyak kisah masa lalu saat ia menempuh pendidikan di Istanbul, terutama kisah cinta dan perasaannya terhadap Haya Maktoum, Mahasiswi Asal Dubai, seorang Anak Duta besar Dubai untuk Turki yang berprofesi sebagai dokter. 1 tahun yang lalu haya hilang tanpa kabar saat menjadi relawan di zona konflik Perbatasan jalur Gaza. Ia adalah satu-satunya wanita paling mengagumkan baginya. Cinta pertama sekaligus terakhir bagi Andra. Hingga detik ini, tidak ada sosok wanita yang dapat menggantikan haya dalam hatinya. Karna hidup hanya sekali, maka jatuh cinta pun cukup hanya sekali dalam prinsip hidupnya. Untuk itu, ketika singgah ke kota Istanbul, maka ia selalu ke pinggiran selat bosporus.
Kisah yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Pengusaha Muda tersukses Asal Indonesia ini. Dia usianya yang baru 26 tahun pada Februari Lalu, Ia sudah dinobatkan oleh Majalah Forbes sebagai orang terkaya nomor 32 di dunia dan menempati orang terkaya nomor 5 di Asia. Di usianya yang masih muda memungkin Andra akan menambah pundi-pundi kekayaan mengingat perusahaan-perusahaan besarnya di berbagai negara Eropa, Amerika dan Asia yang tengah menujukkan grafik laju pesat dan menggurita. Namun dg kekayaan berlimpah tersebut ia belum dapat menemukan kebahagian dalam hdupnya. Will Be next. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Logis Anies Dirikan Partai Sendiri?

   If you want a thing done well, do it yourself.” – Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis (1804-1814) Tahun itu adalah tahun 2014, ketika seb...