Barbarossa |
Kebiasaannya
ialah membajak barang-barang berharga yang diangkut oleh kapal-kapal milik
kerajaan-kerajaan Eropa yang melintasi Laut Mediterania. Awak kapal yang
dibajak biasanya diberi dua pilihan; mati karena melawan atau hidup dengan
menyerah secara sukarela.
Barbarossa bukanlah
sebuah nama. Barbarossa merupakan kata dalam bahasa
Latin –gabungan dari kata barber (janggut) dan rossa (merah) ada juga yang
mengatakan Baba Arch. Jadi Barbarrossa berarti janggut merah.
Barbarossa merupakan julukan yang diberikan oleh para pelaut Eropa kepada
kakak-beradik Aruj dan Khairuddin dari Turki atau Khayr
ad-Dīn (Khiḍr). Kedua kakak beradik ini hanyalah pelaut-pelaut biasa yang rutin
berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki.
Pada
suatu hari, tanpa sebab yang jelas, kapal milik keluarga mereka diserang secara
brutal oleh kapal militer Knight of Rhodes. Dalam peristiwa ini, adik bungsu
Aruj dan Khairuddin tewas terbunuh. Aruj dan Khairuddin sangat terpukul dengan
kematian adik bungsu mereka. Sejak saat itu, mereka melakukan aksi bajak lautkepada
semua kapal-kapal militer milik kerajaan-kerajaan Kristen. Aksi-aksi mereka
sangat menggemparkan dan membuat mereka ditakuti militer Kristen. Aruj dan
Khairuddin pun kemudian dikenal sebagai The Barbarossa Brothers Pirates karena
keduanya berjanggut merah.
Pada
tahun 1492 M, Andalusia yang sejak tahun 756 M dikuasai oleh Daulah Khilafah
Islamiyah, jatuh ke tangan Pasukan Salib yang terdiri atas pasukan gabungan
Aragon DAN Spanyol. Dalam peristiwa penaklukan Andalusia ini, jutaan orang
Islam dan Yahudi tewas dibantai pasukan yang dipimpin Raja Ferdinand II dari
Aragon.
Peristiwa itu mengubah haluan misi dendam Aruj dan
Khairuddin menjadi misiJIHAD ISLAM. Bahu-membahu bersama sekelompok
milisi bangsa Moor, mereka kemudian menyelamatkan puluhan ribu Umat Islam dari
Spanyol ke Afrika utara (Maroko, Tunisia dan Aljazair). Kemudian mereka
membangun basis pertahanan laut di Aljazair untuk menghadang gelombang serangan
Pasukan Salib dari jalur Afrika Utara menuju Tanah Suci Palestina.
Khalifah Islam saat itu, Sulaiman I, mendengar
cerita-cerita heroik Barbarossa bersaudara. Sulaiman I sangat kagum pada
heroisme mereka. Karena prestasi mereka di lautan, akhirnya Sulaiman I
mengangkat Aruj dan Khairuddin sebagai Kapudan Pasha (Panglima
Angkatan Laut) Khilafah Islamiyyah untuk membenahi Angkatan
Laut Daulah Khilafah Islamiyah yang
amburadul.
Pada tahun 1518 Spanyol berhasil menghasut Amir kota
Tlemcen (Tilmisan) (baca : wikipedia)
untuk melancarkan pemberontakan kepada kepemimpinan Aruj. Aruj kemudian menyerahkan
pemerintahan Aljazair kepada Khairuddin untuk sementara. Lalu ia memimpin
pasukan untuk berangkat ke Tlemcen. Hati Aruj sangat pilu karena ia malah
berperang dengan saudara sendiri sesama Muslim. Akibatnya ia kurang
berkonsentrasi dan pasukannya kocar-kacir. Aruj sempat lolos, namun banyak
pasukannya yang tertangkap. Karena hubungan emosionalnya dengan anak buahnya,
Aruj kembali ke Tlemcen untuk bertempur dan ia gugur dalam pertempuran
tersebut.
Dengan gugurnya Aruj,
kepemimpinan Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah beralih ke tangan Laksamana Khairuddin.
Spanyol mengira bahwa era kejayaan Barbarossa di Laut Tengah telah berakhir.
Lalu, dengan percaya dirinya, Spanyol mengirim 20.000 tentaranya ke Aljazair.
Pertempuran hebat pun terjadi, namun Khairuddin berhasil menghajar pasukan laut
tersebut.
Guna meminimalisir ancaman dari negeri sekitar
Aljazair, selain ancaman utama Spanyol, Khairuddin kemudian meminta kepada
Khalifah Sulaiman I agar kekuasaan Amir Tunisia dan Tlemcen dialihkan
kepadanya. Sulaiman I pun setuju. Pada 1519, Khalifah mengangkat Khairuddin
sebagai beylerbey (Bakhlair Baik) atau wakil Khalifah
untuk wilayah Aljazair dan sekitarnya. Kemudian Khairuddin juga ditugasi memimpin
pasukan pasukan elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan Janissary.
Dalam masa kepemimpinan Khairuddin, Pasukan Janissary
berhasil melakukan banyak penyelamatan Umat Islam di Andalusia. Tercatat mereka
melakukan 7 kali pelayaran dengan 36 buah kapal untuk mengangkut Umat Islam
Spanyol yang diburu bagai hewan oleh Ferdinand II dan Pasukan Salibnya.
Pertengahan dekade 1520-an, Pasukan Darat Janissary
yang dipimpin langsung Khalifah Sulaiman I berhasil memenangkan semua
pertempuran darat. Pada saat bersamaan, Pasukan Laut Janissary di bawah
pimpinan Khairuddin juga berhasil mengontrol lalu lintas pelayaran di Laut
Tengah sepenuhnya. Kondisi ini membuat Pasukan Salib Kristen Eropa menjadi
pusing tujuh keliling.
Pada
tahun 1535 Pasukan Salib Gabungan Spanyol dan Genoa di bawah pimpinan Charles V
dan Andrea Doria (Knight of Malta) menyerang Tunisia dengan kekuatan 25.000
orang pasukan dan 500 kapal. Pertempuran pun berjalan tidak imbang hingga
Tunisia pun jatuh ke tangan Spanyol. Pada tahun-tahun selanjutnya, Khairuddin
Sang Barbarossa mengalami banyak kekalahan. Namun ia berhasil menduduki
kepulauan Beleares dan merampas kapal-kapal Portugis dan Spanyol di selat
Gibraltar.
ahun 1538, Pasukan Salib Gabungan Italia-Spanyol menyerang
Preveza yang saat itu merupakan pelabuhan penting di Laut Tengah. Andrea Doria
memimpin 40 kapal dan Barbarossa hanya memimpin 20 kapal. Namun dengan
kecerdikannya, Barbarossa memecah armadanya ke tiga arah dan menjebak Pasukan
Andrea Doria di tengah untuk kemudian membombardir armada Andrea Doria
habis-habisan. Andrea Doria dan armada lautnya pun lari dari pertempuran. Walau
begitu, Khairuddin tak mengejarnya karena ia tak ingin berperang di laut lepas,
mengingat kapal-kapal armada laut Spanyol mempunyai peralatan yang lebih canggih.
Apalagi ia hanya memimpin 20 kapal.
Tiga tahun kemudian, Pasukan Salib Gabungan
Spanyol-Genoa kembali menyerang Aljazair dengan kekuatan 200 kapal. Mereka
sengaja melancarkan serangan di luar musim berlayar, untuk menghindari
pertemuan dengan Pasukan Barbarossa. Rakyat Aljazair di bawah komando Hasan
Agha berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan Aljazair. Charles V dan Andrea
Doria yang memimpin serangan tak mengira bahwa pertahanan dan strategi perang
Hasan Agha sangat matang, sehingga armadanya pun kacau-balau. Ketika itu pula
tiba-tiba badai laut dahsyat menghantam Laut Mediterania. Andrea Doria dan
Charles V berhasil selamat, dan kembali ke negerinya dengan kekalahan pahit.
Tahun 1565, dalam usia senja, Khairuddin Barbarossa
memimpin pasukan untuk merebut Malta dari tangan Knight of St. John. Namun
dalam pertempuran itu, Khairuddin gugur. Kemudian Khairuddin dimakamkan di
Istanbul. Di dekat kuburannya didirikan masjid dan madrasah untuk mengenangnya.
Hingga kini makam tersebut masih terawat untuk menjadi bukti kepahlawanan
Khairuddin alias Barbarossa yang namanya masih ditakuti bangsa Eropa hingga
zaman sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar